5 Serial Tintin yang Bertemakan Revolusi


Tintin adalah wartawan muda yang selalu terlibat dalam intrik-intrik internasional yang membahayakan dirinya, namun dengan kecerdiksan, keberanian dan keberuntungannya, dia selalu dapat selamat dari situasi bahaya. Dari sekian banyak petualangan-petualangannya, Tintin mengalami situasi-situasi dimana pahit getirnya kudeta dan revolusi berkecamuk melanda suatu negeri. Berikut 5 serial Tintin yang bertemakan revolusi:

1. Patung Kuping Belah
Dalam album serial Kisah Petualangan Tintin yang ke-6, Patung Kuping Belahdiceritakan bagaimana Tintin terlibat dengan sepasang kriminal pencuri benda-benda antik dan intrik-intrik politik di sebuah negara Amerika Latin bernama San Theodoros. San Theodoros adalah sebuah versi satire dari sebuah negara Amerika Selatan dibawah kekuasaan pemerintahan militer. Kudeta militer dan kudeta militer balasan antara Jenderal Tapioca dan Jenderal Alcazar terjadi silih berganti secara tetap – dan para tentara berganti pihak tiap kali hal itu terjadi. Bahkan sesungguhnya, revolusi terlihat sebagai sebuah tradisi di San Theodoros. Sebuah kenyataan yang menarik mengenai militer negara ini adalah pertumbuhan jumlah kolonel yang sangat cepat. Sepanjang cerita Patung Kuping Belah, Angkatan Darat San Theodoros memiliki 3487 kolonel tapi hanya memiliki 49 kopral. Dan bahkan dalam album ini Tintin sempat menjabat sebagai Kolonel kepercayaan Jendral Alcazar menggantikan Kolonel Diaz yang turun pangkat menjadi Kopral.


2. Tongkat Raja Ottokar
Pada album ke 8 serial Kisah Petualangan Tintin, Tongkat Raja Ottokar, adalah sebuah album yang ke 8. Album ini aslinya dalam bahasa Perancis disebut Le sceptre d’Ottokar. Dalam album ini diceritakan bagaimana Tintin yang hanya ingin mengembalikan sebuah tas yang tertinggal di taman akhirnya terlibat dengan intrik permainan politik di mana seorang raja di sebuah negara bernama Syldavia akan dikudeta. Beberapa agen rahasia negera tetangganya Borduria, disinyalir menjadi otak dibalik rencana ini dibantu dengan orang dalam kepercayaan Raja, Kolonel Jorgen/Boris. Tujuannya jelas, mencuri Tongkat Raja Ottokar yang menjadi simbol kekuasaan Raja Muskar XII.


3. Negeri Emas Hitam
Dalam album serial Kisah Petualangan Tintin yang ke 15, Negeri Emas Hitam diceritakan bagaimana Tintin dan kawan-kawannya terlibat dengan sebuah petualangan yang membawa mereka ke intrik-intrik politik dan ekonomi. Mereka harus menghadapi krisis energi yang mendesak dan sebuah perebutan kekuasaan di sebuah negara Timur Tengah. Gubernur Khemed, Emir ben Kalish Ezab Muhammad, adalah digulingkan dalam kudeta yang disponsori oleh Sheikh Bab el Ehr dalam skema perdagangan budak. Dibantu oleh Tintin, yang Ezab Amir kembali kekuasaan setelah enam bulan.


4. Tintin dan Picaros
Tintin dan Picaros  adalah album ke-23 Tintin, buku terakhir yang diselesaikan Hergé. Dalam buku ini Tintin mendapat berita bahwa Bianca Castafiore ditawan di San Theodoros, di mana Jendral Tapioca telah menumbangkan Jendral Alcazar. Tintin, Calculus, dan Haddock pergi ke San Theodoros dan masuk ke dalam jebakan Kolonel Sponsz. Setelah melarikan diri, mereka bergabung dengan Alcazar dan kelompoknya Picaros di hutan.

Sayangnya, orang-orang Alcazar telah jadi pemabuk karena Tapioca menjatuhkan alkohol di perkemahan mereka. Calculus memiliki obat yang membuat orang jadi muak terhadap alkohol. Selain itu Jolyon Wagg tiba-tiba muncul bersama bandnya untuk pentas di San Theodoros. Setelah Picaros sembuh dari ketergantungan alkohol, Alcazar menyerang istana Tapioca dengan samaran sebagai badut dalam karnaval. Ia menumbangkan Tapioca, namun karena permintaan Tintin, Tapioca tidak dihukum mati.

5. Petualangan Tintin di Tanah Sovyet
Dalam Petualangan Tintin di Tanah Sovyet, mengisahkan bagaimana Tintin, seorang reporter untuk harian Le Petit Vingtième, dan anjingnya Milo ditugaskan ke Uni Soviet untuk meliput hiruk pikuk berjalannya revolusi. Mereka berangkat dari Brussel, kereta api yang ditumpanginya diledakkan dalam perjalanannya ke Moskow oleh seorang agen rahasia Soviet, OGPU. Mereka selamat namun mereka dituduh oleh pihak otoritas pemerintahan Jerman di Berlin untuk “kecelakaan” tersebut. Akhirnya mereka dijebloskan ke penjara, namun berhasil untuk melarikan diri dengan cara menyamar. Mereka mencuri mobil milik polisi Jerman dan melalui beberapa petualangan sebelum akhirnya tiba di Moscow melalui Stolbtzy, kota perbatasan antara Uni Soviet dengan Jerman.

http://www.uniknya.com/2011/08/5-serial-tintin-yang-bertemakan-revolusi/