Kulit Antipeluru dari Sutra dan Susu

http://image.tempointeraktif.com/?id=18346&width=490
Para peneliti dari Forensic Genomics Consortium di Belanda kini sedang mengembangkan temuan untuk membuat kulit sintetis antipeluru yang terbuat dari sutra dan susu.


Jika penemuan ini berhasil, niscaya orang-orang yang terancam dengan keberadaan penembak gelap alias sniper tak perlu lagi memakai rompi antipeluru atau menggunakan mobil lapis baja.

Peneliti Jalila Essaidi mengatakan proyek dengan nama spidersilk mencoba membuat kulit tiruan yang dirancang dari sutra laba-laba dan susu kambing.

Caranya, para peneliti rekayasa genetika kambing menghasilkan susu yang dikemas dengan protein yang sama seperti sutra laba-laba. "Dengan protein yang sama, perpaduan dua zat ini bisa sepuluh kali lebih kuat dari baja," kata Essaidi seperti dikutip Dailymail, Kamis, 18 Agustus 2011.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kulit sintesis ini sekitar lima pekan. Dalam sebuah tayangan video YouTube, para peneliti menjajal ketangguhan kulit buatan mereka dengan cara menembakkan peluru dari dua arah.

Hasilnya, dua peluru itu terpental dan tidak tampak lekukan atau goresan pada kulit sutra dan susu tadi. "Tapi hasil tes ini belum sempurna," kata Essaidi.

Menurut dia, pelajaran mengenai kekuatan bahan sutra sudah ada sejak zaman Genghis Khan. Pimpinan militer yang menyatukan bangsa Mongolia dan kemudian mendirikan Kekaisaran Mongolia itu menggunakan rompi sutra pada seluruh tentara penunggang kuda supaya tidak tertembus panah.