Rubrik Khusus


Deja Vu

Ingat-ingat ,deh, pernah gak kamu berada dalam suatu situasi,kejadian, atau peristiwa dimana kamu merasa pernah mengalaminya sebelumnya,tapi, gak tahu kapan persisnya kejadian itu terjadi sebelumnya.
Sebagai contoh:
David sedang berjalan di trotoar,tiba-tiba ada sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju dan secara mendadak mewnabrak seekor kucing yang tengah menyebrangi jalan. Kucing itu terpental dan mobil itru melaju begitu saja,seolah tak sadar telah menabrak seekor kucing. David ingat jelas kejadian itu pernah terjadi sebelumnya,bahkan detail tempat, waktu, suasana hiru pikuk jalan terasa begitu meyakinkannya bahwa kejadian itu pernah terjadi sebelumnya,tapi, ia tidak tahu kapan.
Seperti itulah Deja Vu Jadi, kesimpulan dari arti Deja Vu adalah perasaan familiar terhadap suatu kejadian yang meliputi detail kejadian dan tempat, adegan, kata-kata, serta atmosfir kejadian yang seakan pernah terjadi atau setidaknya pernah menjadi imajinas atau mimpi seseorang dimasa lampau.
Kata Deja Vu berasal dari bahasa Prancis, Deja: sudah / pernah, dan Vu dari kata Voir: melihat, atau dalam artian " pernah melihat ". Istilah lain dari Deja Vu adalah Paramnesia yang berasal dari bahasa Yunani, Para : sejajar dan Mnimi: ingatan.
Teori tentang fenomena Deja Vu ini sudah tidak terhitung banyaknya. Beberapa teori menjelaskan bahwa Deja Vu dapat terjadi karena pengaruh obat-0bvatan, penyakit fisik seperti Epilepsi, sampai ada juga yang menghubungkan Deja Vu dengan Schizoprenia. Tapi, syukurlah bukti bahwa Deja Vu ada hubungannya dengan penyakit kejiwaan tidak benar adanya. Menurut ahli Psikoanalisis terkenal, Sigmund Freud, Deja Vu terjadi karena secara spontan seseorang teringat kembali pada sebuah fantasi yang sebelumnya pernah ia ciptakan, namun enggak di sadarinya. Karena tidak disadari itulah yang teringat hanya sepintas lalu saja. Beberapa Neurologis mengatakan bahwa Deja Vu terjadi saat otak mengalami kebingungan dalam menempatkan sistem waktu sehingga memori otak loncat kebagian masa lalu selama sepersekian detik. Teori " Optical Pathway Delay " menyatakan bahwa Deja Vu terjadi karena sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai menuju otak dipersepsikan terlebih dahulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh mata yang lainnya, sehingga menimbulkan perasaan familiar tadi. Teori lain berhasil menyingkirkan teori " Optical Pathway Delay " ini, karena adanya penemuan bahwa orang buta juga dapat mengalami Deja Vu melalui indera peraba, pendengaran dan penciuman. Dua Teori yang dilihat dari sisi Parapsikologis (Ilmu yang mempelajari kejadian yang diluar kebiasaan dengan pendekatan spiritual dan mistikal) malah lebih unik lagi. Yang pertama adalah teori bahwa setiap manusia mempunyai anugrah terpendam berupa indera keenam ( The Sixth Sense); dimana saat sedang tidak sadar manusia mengeluarkan anugrah itu di dalam situasi yang sulit dijelaskan. Dalam keadaan itu, manusia dapat mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari, namun, ingatan itu kemudian ditekan ke alam bawah sadar sehingga kita tak dapat mengingatnya lagi. Disaat Deja Vu terjadi, ingatan itu kembali terbuka sehingga kita merasa sudah pernah merasakan kejadian tersebut. Yang kedua adalah teori mengenai dunia paralel. Teori yang satu ini mengatakan bahwa kita hidup di dunia paralel, dimana di suatu dimensi lain kita memiliki kembaran otentik dimana semua detilnya sama dengan kita. Namun, yang mejadi perbedaan antara dunia nyata yang kita jalani dengan dunia dari dimensi lain adalah waktu yang terjadi di dimensi lain berjalan lebih dulu daripada dunia kita. Nah, seperti kembaran pada umumnya, kita acapkali ikut merasakan apa yang terjadi dengan kembaran kita. Kita merasa pernah mengalami hal itu, namun, yang sebenarnya terjadi adalah kembaran kita dari dimensi lainlah yang mengalaminya terlebih dahulu, sehingga hal itu seperti pengiriman memori dari dunia kembaran kita itu. Oh ya, ada juga pendapat (bukan teori loh!) bahwa Deja Vu berasal dari kejadian yang sama dalam kehidupan seseorang sebelumnya. Wah, kayaknya sulit banget ya menentukan teori mana yang benar dan teori mana yang salah, karena pada akhirnya hanya Tuhan jugalah yang tahu kebenaran dari misteri-misteri yang ia ciptakan. ( ir1)

Thanks To: Elvira esmeralda yang udah berbaik hati meminjamkan majalah GoGirl yang membahas artikel menarik ini. Sekali lagi Thank You!!!