Kemaluan wanita alias Miss V harus dijaga kelembabannya agar tidak terlalu basah. Sehabis buang air kecil misalnya vagina harus dijaga agar tetap kering. Kenapa harus begitu?
Vagina merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif sehingga harus dijaga kebersihan dan kelembabannya. Jika terlalu basah maka akan memicu infeksi dan tempat berkumpulnya bakteri.
Setiap perempuan memiliki vagina yang unik, meskipun ditemukan beberapa karakteristik yang umum. Vagina juga memproduksi cairan sebagai respons terhadap gairah seksual dan aktivitas fisik. Selama cairan tersebut tidak berubah warna dan tidak berbau maka hal ini adalah normal.
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina, sebaiknya perempuan harus menjaga agar daerah vulva dan juga vaginanya tetap bersih dan kering. Hal ini untuk menghindari terjadinya infeksi pada vagina, seperti dikutip dari Womenshealth.about, Senin (18/4/2011).
Lingkungan sekitar vagina yang lembab bisa menyebabkan bakteri dan jamur yang ada tumbuh dengan pesat, karena kondisi itu merupakan lingkungan yang ideal bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Jika hal ini terus menerus dibiarkan bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut.
Infeksi yang paling sering terjadi disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya ditandai dengan keluhan keputihan, rasa gatal di daerah bibir vagina, rasa sakit serta seperti terbakar ketika buang air kecil.
Selain itu dengan menjaga vagina tetap kering dan bersih akan membuat ekosistem alami yang ada di vagina tetap terjaga, sehingga bakeri baik lactobacillus akan tumbuh subur yang membuat infeksi bisa dicegah.
Untuk menjaga agar daerah kewanitaan ini tetap bersih dan kering, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:
1. Membersihkan vagina dengan menggunakan air mengalir dari depan ke belakang baik setelah buang air kecil atau buang air besar, hal ini untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina.
2. Keringkan daerah vagina dan sekitarnya dengan menggunakan tisu atau handuk kecil, dan mengganti celana dalam jika terasa lembab atau basah.
3. Gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat terutama di bagian daerah selangkangan karena bisa memicu keringat berlebih.
4. Gunakan celana dalam dari bahan katun karena menyerap keringat dengan baik dan hindari bahan nilon karena bisa mengurangi aliran udara ke daerah vagina. Serta gantilah celana dalam minimal 2 kali sehari.
5. Mengganti pakaian renang atau basah akibat keringat setelah berolahraga secepat mungkin.
6. Mengganti pembalut secara teratur selama menstruasi, pilihlah pembalut yang tidak menyebabkan iritasi.
7. Jika memang terpaksa harus menggunakan patyliner sebaiknya tidak dipakai seharian, karena bisa meningkatkan kelembaban yang berpotensi bagi jamur untuk berkembang biak. Serta pilihlah pantyliner yang tidak mengandung parfum.